Jumat, 27 Mei 2011

Bagaimana Seharusnya Kita??

Semua terasa semakin menyenangkan. Kedekatan ini makin membuat aku percaya diri. Kamu selalu bisa mengembalikan senyumku di waktu aku benar-benar badmood. Kamu yang hafal setiap ceritaku. Kamu yang selalu bilang aku tidak berbeda. Kamu yang benar-benar menghargai aku. Dan sejakk saat itu, akku juga yakin kamulah orang yang benar-benar bisa membuat aku bangkit dan berharap, tapi di sisi lain kamu juga orang bisa menjatuhkan aku dengan cepat.
Mereka benar. Makin banyak waktu yang aku habiskan sama kamu, makin membuat aku tidak bisa lepas dari kamu. Pertama tidak bisa lepas dari sms-smsmu. Lalu tidak bisa lepas dari statusmu. Dan sekarang, aku mulai tidak bisa lepas dari memikirkanmu. Ini yang aku takutkan. Aku takut terlalu jauh berharap.
Sudah jelas, kita adalah SAHABAT. Tapi apa salah aku berharap ke kamu? Aku juga tidak pernah memprediksi ini. Tapi makin kamu memanjakan aku dengan panggilan sayangmu, panggilan cinta dalam pesanmu, apa salah kalau hal itu membuat aku berharap? Aku juga perempuan. Walaupun banyak teman yang bergosip tentang kita, aku tidak peduli. Karena memang kita hanya SAHABAT. Kamu sendiri yangg bilang, biarkan mereka dengan persepsinya. Tapi kenapa kamu sendiri yang takut? Kamu menutup-nutupi semua tentang kita. Aku ingat saat kamu jemput aku, tapi aku harus jalan dulu biar tidak ada teman yang lihat dan berpikir macam-macam tentang kita. Ya Tuhan! Aku ingin sebenarnya marah sama kamu, kalau kita sahabat, kenapa harus sembunyi? Kamu takut dia yang kamu suka berpikir macam-macam????? Kalau kamu mau, aku juga bisa bilang ke dia, tenang aja, aku sama kamu gag ada apa-apa. Aku tuh cuma sekedar SAHABATmu. Kamu yang buat kita mulai semua ini. Tapi kenapa kamu juga yang takut? Ooo...kamu takut mereka, para “bidadari-bidadari”mu dan teman-temanmu mencurigai kita. Tolong dong! Kamu bisa bilang kita tidak ada apa-apa. Atau harus aku yang bilang ke mereka? Supaya bidadari-bidadari itu tidak menjauhimu???? Astaga... Aku kecewa. Daripada main petak umpet sepereti ini, kenapa tidak kamu bilang saja, kita stop di sini. Tidak perlu lebih dekat lagi, dan tidak perlu berjalan jauh lagi.
Aku mulai ragu. Di saat ada rasa sayang yang tumbuh di sini, kamu malah membuat aku kecewa. Aku tipe orang yang menghargai persahabatan kok. Kalaupun nantinya aku benar-benar jatuh cinta ke kamu. Aku akan simpan sendiri cintaku. Kamu tidak perlu takut.

Sabtu, 21 Mei 2011

cUrcOL^^

Hari ini... banyak hal membuat aku belajar. Yang ingin kubicarakan adalah persahabatan. Sahabat. Mungkin ketika banyak orang menyebutnya, cukup aneh dan dipertanyakan. Tapi tidak untukku. Sahabat sangat berarti. Sahabat bukan hanya untuk berkumpul, belajar dan bertamasya bersama. Tapi sahabat adalah menangis bersama, tertawa bersama, saling menguatkan, menghargai perbedaan, berkhayal bersama. Bagaimanapun, sahabat akan selalu memberikan suatu yang berarti untuk kita. Sesingkat apapun kau mengenalnya, sesedikit apapun waktu bertemu dengannya, sesusah apapun memanggilnya, aku sadar, banyak alasan kenapa Tuhan mempertemukan aku dan mereka.
Satu dari mereka, mengajarkanku tentang bagaimana harus mengontrol emosiku. Satu lagi mengajarkanku bagaimana membela diri. Lalu ada yang memberiku kekuatan untuk menjadi diriku sendiri. Ada yang mengajarkanku bahwa perbedaan bukan untuk menjauhkan, bahkan mengeratkan. Ada juga yang mengajarkanku melangkah maju dengan mengatakan bahwa aku seorang pengecut. Ada yang mengajarkanku tentang arti cinta sejati. Ada yang mengajarkanku untuk selalu bersyukur dengan apa yang kupunya. Ada yang mengajarkanku tersenyum tulus meskipun dalam suasana biru. Ada yang mengajarkanku kesetiaan, kesetiakawanan dan kepercayaan. Ada juga yang mengajarkanku tentang bagaimana menjadi pribadi yang sederhana, melihat hidup dari sisi yang berbeda. Dan aku menikmati semua itu. Mereka terlalu berharga untukku. Mereka selalu memberikan pilihan saat aku tidak memiliki pilihan.
Persahabatan bukan janji atau komitmen. Tapi arus waktu yang mengikatnya dalam satu kata bahagia. Tidak peduli seberapa buruk sahabat itu di mata orang, tidak peduli bagaimana ia menjalani hidupnya, sahabat adalah saling menerima. Sahabat akan selalu ada saat dibutuhkan. Teman yang terbaik adalah, teman yang tidak akan menyuruhmu berhenti menangis, tetapi memberikan pundaknya untukkmu menangis. Sahabat adalah orang yang akan tetap tinggal saat kamu sedang berduka, meskipun kamu mengusirnya ribuan kali.
Itulah mengapa aku tidak ingin ada apapun yang merusak persahabatan. Maaf aku harus berbohong. Tapi itulah yang kusebut sugesti. Aku tahu aku tidak ada rasa pada sahabatku ini. Tapi benar, aku berharap padanya. Yang menerimaku apa adanya. Tapi persahabatan ini terlalu manis untuk dihancurkan. Banyak hal yang harus dipertimbangkan untuk memulai sesuatu yang lain dengannya. Aku tidak ingin kehilangan tawa kita, aku tidak ingin kehilangan melodi kita, aku tidak ingin kehilangan apapun antara kita. Dan aku tahu ini mungkin yang terbaik. Sahabat.

Senin, 02 Mei 2011

What's us??

Kemarin...aku kangen kamu, kangen bercerita banyak hal...dan kemudian saat itu kamu datang dengan pesanmu..tau gimana senengnyua aku?..Ya seneng banget...Kejutan kedua...malamnya, kamu telepon aku...tau gimana senengnya? ya begitulah...berbincang denganmu selama berjam-jam dalam telepon...menyenangkan dan menenangkan..bercanda denganmu membuatku nyaman..terima kasih...sahabat...apapun yang kita lakukan bersam,hal sekecil apapun yang kita lakukan bersama, adalah hal yang terindah buatku..dan patut untuk dikenang...aku lalu bingung..menyebut kita apa...haha...berharap...tidak...kita sahabat kan??ya...dan aku selalu menunggu kejutan yang lainnya...^^